Apakah setiap manusia itu sudah disediakan kekuatan telekinesis yang
belum diketahui cara membangkitkannya atau telekinesis tersebut hanya
sebuah misteri yang diceritakan orang tua kepada anaknya?. Disini kami
akan coba mengulas mengenai benar atau tidaknya fenomena telekinesis
yang kami dapatkan dari beberapa sumber.
Apakah Telekinesis itu?
Banyak orang yang menganggap kekuatan telekinesis itu berhubungan dengan hal-hal bersifat metafisika atau dunai paranormal. Akan tetapi, modern ini, para ilmuwan sains dan psikologi pun sudah mengakui fenomena telekinesis dan bisa dijelaskan secara ilmiah. Dan bahkan, kemampuan telekinesis ini bisa juga dipelajari dan dilatih. Dengan latihan konsentrasi yang cukup rumit, seseorang mampu membangkitkan kekuatan itu, mulai dari menggerakkan hal-hal yang kecil (Mikro Psychokinesis) hingga hal-hal yang lebih besar (Makro Psychokinesis ).
Istilah telekinesis pertama kali ditemukan tahun 1890 oleh peneliti berdarah Russia-Jerman namanya Alexander Asakof seorang ilmuwan sekaligus paranormal dibidang metafisika pada tahun 1914. Istilah Psychokinesis digunakan oleh penulis Amerika bernama Henry Holt yang kemudian diadopsi oleh sahabatnya, paranormal Amerika bernama J.B. Rhine pada tahun 1934, untuk merujuk kepada kemampuan mengubah hasil lemparan dadu dengan kekuatan pikiran. Sejak itu, dua sebutan ini sama-sama digunakan untuk menyebut kemampuan yang sama, yaitu kemampuan untuk mempengaruhi pergerakan sebuah benda dari jarak jauh. Ini bisa meliputi mengangkat, menggetarkan, membengkokkan, mematahkan atau menggerakkan benda hingga mengangkat diri sendiri melayang di udara (levitation).
Telekinesis atau psikokinesis sebenarnya mempunyai makna yang sama (walaupun kata yang membentuknya berbeda). Telekinesis dibentuk dari kata Tele, berarti jarak jauh/ada jarak di antaranya, dan kinesis, berarti gerakan. Psikokinesis dibentuk dari kata psiko (psyche), berarti pikiran, dan kinesis, berarti gerakan. Akan tetapi, para ilmuwan lebih cenderung menyebutnya dengan istilah psikokinesis dan orang-orang metafisika dan penulis buku cenderung menyebutnya dengan telekinesis.
Jadi secara harfiah telekinesis mengandung arti menggerakkan benda dari jarak jauh. Psikokinesis mengandung arti menggerakkan benda dengan tenaga pikiran. Jadi kedua kata tersebut jika digabungkan menjadi Ilmu Telekinesis atau Tele Psychokinesis mempunyai makna yang sama, yaitu menggerakan, mengatur, memanipulasi, mengendalikan material atau energi atau benda menggunakan kekuatan pikiran dari jarak jauh tanpa menyentuh benda tersebut.
Psikonesis Menurut Sains dan Parapsikologi
Kemampuan psikokinesis atau telekinesis ini menjadi mulai mendapat sorotan oleh pakar psikologi semenjak teori psikoanalisis diperkenalkan oleh pakar psikologi ternama seperti Sigmund Freud melalui pendekatan teori unconscious. Lalu diikuti dan dikembangkan oleh pakar psikologi ternama lainnya seperti Carl Jung dan Alfred Adler. Kendati tidak semua pakar psikolog bisa menerima teori psikoanalisis ini. Para ahli psikologi yang menerima teori psikoanalisis ini kemudian disebut dg ilmu parapsikologi untuk menjelaskan hal-hal yang semula dianggap klenik atau metafisika.
Freud membagi mind ke dalam consciousness, preconsciousness dan unconsciousness. Dari ketiga aspek kesadaran. unconsciousness adalah yang paling dominan dan paling penting dalam menentukan perilaku manusia. Di dalam unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis yang besar dan instink untuk bertahan hidup.
Menurut ilmuwan dan parapsikologi, telekinesis atau psikokinesis dapat terjadi dikarenakan semua benda memiliki energi. Manusia sebenarnya medan energi, begitu pula dengan benda-benda disekitarnya. Oleh karena itu sangat mungkin bahwa satu medan energi dapat mempengaruhi medan energi yang lain. Sahabat anehdidunia.com kekuatan pikiran dipercaya menciptakan medan energi yang memungkinkan menyebabkan benda di sekitarnya bergerak, hal ini sering juga dikenal sebagai poltergeist. Ini membuat kita dapat bisa menggerakkan benda tersebut dengan cara menghubungkan energi mental/pikiran kita dengan konsentrasi penuh menyalurkan energi kita ke benda tersebut untuk dimanipulasi.
Menurut buku Bibliografi Parapsikologi suntingan Djojor Situmeang, parapsikologi adalah ilmu tentang gejala-gejala paranormal yang tidak atau belum dijelaskan oleh ilmu-ilmu, khususnya psikologi konvensional yang masih belum bisa mengakuinya.
Para ahli parapsikologi biasanya berkonsentrasi mempelajari empat macam hal yang menjadi pembahasan teori psikoanalisis yaitu telepati, clairvoyance, prekognisi (yang ketiganya dimasukkan ke dalam kategori ESP atau Ekstra Sensory Perception atau Indra keenam) dan psikokinesis/telekinesis.
Selain itu, banyak para ilmuwan mendirikan institut penelitian khusus mengenai fenomena psikoanalisis ini. Salah satunya adalah Institute of Noetic Sciences. Sebuah organisasi yang didirikan oleh astronot Edgar Mitchell dan investor bernama Paul N. Temple yang bertujuan untuk meneliti potensi tersembunyi manusia. Subjek penelitian mereka termasuk diantaranya meditasi, kemampuan paranormal, penyembuhan alternatif dan lainnya. Insititute ini menjadi populer ketika Dan Brown mengangkatnya dalam novelnya The Lost Symbol.
Selain Crichton dan Radin, seorang profesor dari Boston University bernama Robert M. Scoch juga percaya dengan keberadaan kemampuan ini. Ia bercerita kalau ia pernah melihat sebuah buku meloncat dari raknya ketika ia sedang berada di sebuah ruangan yang di dalamnya juga ada seorang ahli telekinesis wanita.
Pada umumnya fenomena telekinesis terjadi secara spontan (untuk orang awam), walaupun bisa juga dengan direncanakan bagi orang yang sudah terlatih. Menurut parapsikologi, jika berada dalam keadaan terancam bahaya atau ketakutan yang sangat, alam bawah sadar kita bisa mengeluarkan daya psikokinetik tanpa kita sadari. Karena disaat berada dalam situasi ketakutan atau terancam atau marah, dengan sendirinya daya konsentrasi kita akan terpusat ke hal yang membuat kita ketakutan, sedih dan marah. Misalnya saja membuat benda-benda sekeliling anda bergetar bahkan bergerak begitu saja disaat anda marah. Atau bisa juga menghentikan gerakan jarum jam untuk beberapa detik atau bahkan bisa memecahkan kaca disaat ketakutan atau terancam.
Hal-hal traumatik ini membuat otak anda terkonsentrasi untuk mengeluarkan energi dahsyat yang dapat menggetarkan benda-benda disekeliling anda. Terkadang, orang yang tidak sadar ia telah melepaskan energi psikokinesis dari pikirannya akan semakin ketakutan karena tiba2 melihat benda disekelilingnya bergerak begitu saja atau pecah. Terkadang, wanita yang sedang datang bulan juga berpotensi bisa mengeluarkan kemampuan telekinesis secara spontan/tidak sadar jika ia merasa tertekan, stress, kesakitan dan emosi yang diakibatkan oleh perubahan hormonnya.
Telekinesis / Psikokinesis bisa dibedakan dua macam:
1. Psikokinesis Mikro
Psikokinesis mikro kejadiannya tidak bisa diamati dengan menggunakan mata telanjang. Diperlukan metode statistik tertentu untuk bisa mengetahuinya. Termasuk dalam kategori mikro adalah pengobatan jarak jauh, menggerakan, mengatur, memanipulasi, mengendalikan material atau energi atau benda menggunakan kekuatan pikiran tanpa menyentuh benda tersebut.
Salah satu eksperimen yang berkaitan dengan mikro PK pernah dilakukan di ruang bawah tanah Varian Physics Building di Stanford University yang dilakukan oleh team Stargate project. Proyek ini adalah proyek pemerintah Amerika Serikat yang dijalankan oleh CIA, bekerja sama dengan badan intelijen dan militer lainnya seperti NSA (National Security Agency) dan angkatan darat. Proyek ini mulai aktif sekitar tahun 1970an hingga ditutup pada tanggal 30 Juni 1995. Tujuan proyek ini adalah untuk menyelidiki fenomena paranormal seperti remote viewing (kemampuan mendapatkan informasi tertentu dari jarak jauh tanpa harus berada di lokasi), Precognition (meramalkan suatu peristiwa yang akan terjadi di masa datang) dan Telekinesis (memindahkan sebuah objek tanpa menyentuhnya).
Pada waktu itu, subjek eksperimen adalah seorang paranormal ternama bernama Ingo Swann. Tujuan dari eksperimen yang dilakukan terhadap Ingo ini adalah untuk mengetahui apakah Ingo dapat mempengaruhi medan magnet yang diciptakan di dalam sebuah ruangan tertutup di bawah lantai gedung.
Ketika Ingo mulai memfokuskan pikirannya pada medan magnet tersebut, frekuensi osilasi pada magnetometer menjadi berlipat ganda selama sekitar 30 detik. Walaupun Ingo gagal mematikan medan magnet tersebut, namun eksperimen ini dianggap berhasil membuktikan adanya kemampuan Psychokinesis Mikro pada manusia.. Ingo Swann kemudian menjadi salah seorang yang memegang peranan penting dalam proyek Stargate militer Amerika.
2. Psikokinesis-makro.
Psikokines makro adalah yang kejadiannya bisa diamati secara langsung. Seperti misalnya membengkokkan sendok, mengangkat benda atau diri sendiri ke udara (levitate), atau tahan senjata tajam. Contoh dari Psikokinesis makro ini adalah seorang telekinesis dari Sovyet bernama Nina Kulagina (1926-1990). Pada tahun 1960an, sebuah film hitam putih yang menunjukkan Nina menggerakan sebuah objek tanpa menyentuhnya, bahkan nina bisa memisahkan putih telur dengan kuningnya hanya melalui tatapan. Hal ini menimbulkan gairah baru dalam dunia parapsikologi dan sains untuk menelitinya.
Berbagai macam Telekinesis
Kemampuan telekinesis atau Psikokinesis ini sangatlah banyak. Saat ini, kemampuan ini sudah dikenali dan dikelompokkan menjadi 80 jenis. Akan tetapi, ada beberapa macam saja jenis telekinesis yang sangat terkenal, bahkan diantaranya dilaporkan pernah dipraktekkan dan dikuasai oleh orang-orang tertentu.
- HYDROKINESIS: Hydro berarti air, gerak ini adakan kemampuan mengendalikan atau memanipulasi air menggunakan pikiran sepert menggerakan air tanpa menyentuhnya.
- GEOKINESIS :Geo berarti bumi atau tanah, jadi geokinesis adalah kemampuan mengendalikan tanah, seperti membuat tanah bergerak dan membentuk tanah.
- ATMOKINESIS: Kemampuan mengendalikan cuaca, seperti membuat hujan angin.
- THERMOKINESIS : Dapat mengendalikan panas (ini basicnya pyrokinesis)
- PYROKINESIS: Kemampuan mempengaruhi dan memadamkan api, tapi bukan berarti membuat api, hanya mengendalikan. Kemampuan Pyrokinesis ini sering menjadi 'kambing hitam' dan dihubungkan dengan fenomena SHC (Spontanieous Human Combustion) atau fenomena yang menyebabkan munculnya api secara spontan ditubuh manusia yang menyebabkan manusia tersebut hangus menjadi debu hanya dalam waktu beberapa menit. Akan tetapi, hal ini dibantah oleh pyrokinetik (sebutan orang mempunyai kemampuan pyrokinesis). Karena fenomena yang dialami para penderita pyrokinetics, berbeda dengan fenomena penghangusan tubuh secara spontan atau SHC. SHC sering berakibat fatal, karena panas yang terjadi mampu mengubah tubuh menjadi setumpuk abu hanya dalam beberapa menit. Bisa dibayangkan seberapa kuat panasnya, bila dibandingkan dengan pembakaran jenazah di krematorium yang menggunakan panas pada suhu 1.110 C. Perlu waktu 8 jam untuk membakar jenazah di situ. Itupun, bekas yang ditinggalkan tidak seperti pada peristiwa SHC. Akan tetapi, bisa jadi fenomena SHC adalah fenomena yang tidak secara langsung berkaitan dengan pyrokinesis dengan dua alasan. Pertama, bisa jadi seseorang yang tiba-tiba terbakar tersebut adalah orng yang menjadi target pyrokinetic. Kedua, bisa jadi seseorang tersebut mempunyai kemampuan pyrokinesis secara spontan dan tidak bisa mengendalikan kemampuannya atau yang sedang berjuang untuk mengendalikan kemampuan baru mereka dan secara tidak sengaja memanipulasi panas tubuh pada diri mereka sendiri, sehingga terjadilah SHC.
- MAGNOKINESIS: Kemampuan memanipulasi gelombang magnet dan elektromagnet, rata-rata orang yang mempunyai kemampuan ini dapat melakukan metakinesis.
- METAKINESIS: Kemampuan mengendalikan dan menanipulasi benda logam seperti membengkokkan logam atau mematahkan. Bagi yang mendalami tenaga dalam serta ilmu supranatural, kemampuan ini adalah hal yang wajar untuk orang yang mempelajari kemampuan mengendalikan pikiran
- AEROKINESIS: Kemampuan mengendalikan udara menggunakan kekuatan pikiran, seperti membuat tornado atau angin ribut. Kemampuan tingkat tinggi dari kemampuan ini bisa mengangkat diri sendiri dengan memanipulasi angin atau melayang di udara (levitate)
- LACTOKINESIS: Kemampuan memindahkan susu, tetapi jika sudah handal dapat ketingkat molekular, seperti mengubah rasa atau warna susu, bahkan membuat susu itu beracun.
- MYOKINESIS: Kemampuan memanipulasi kekuatan dan otot dengan kekuatan pikiran.
- CRYOKINESIS: Mengendalikan elemen es seperti merubah air menjadi es atau sebaliknya, bahkan jika sudah handal, dapat menciptakan bola es, jarum es, dan sebagainya.
- SONOKINESIS: Kemampuan mengendalikan suara untuk memecahkan sesuatu seperti gelas dan cermin atau yang lainnya.
- LUNARKINESIS / DARK TECH: Kemampuan mengndalikan cahaya dan gelap seperti membuat bola cahaya atau sebagainya, tetapi jarang orang yang melakukan ini karena agak berbahaya.
- QUANTOKINESIS: Kemampuan merubah sesuatu. Seperti besi menjadi emas ataupun emas menjadi hanya sebongkah besi/logam biasa. Atau batu menjadi tepung dan lain lain. Kemampuan ini diragukan eksistensinya. Akan tetapi, kemampuan ini sempat diklaim dimiliki oleh Sai Baba yang sempat menjadi fenomena yang menimbulkan pro dan kontra ditahun 2000-an. Akan tetapi, ada juga berpendapat, itu hanyalah trik semata. Seperti trik seperti dilakukan oleh pesulap.
- VITAKINESIS: Kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri atau orang lain tanpa harus menyentuhnya bahkan berada pada jarak yang sangat jauh.
- MNEMOKINESIS: Dapat mengingat dengan sangat cepat.
- ELECTROKINESIS: Kemampuan mengendalikan energi listrik menggunakan pikiran bahkan dapat membuat aliran listrik yang besar dan dapat melukai orang lain.
- SONIKINESIS : Kemampuan untuk mengendalikan dan menciptakan gelombang ultrasonik
- QUANTAKINESIS: Kemampuan untuk meningkatkan dan menurunkan kuanta (energi) di seluruh kemampuan.
- NECROKINESIS: Kemampuan ini sangat berbahaya yaitu kemampuan membunuh makhluk hidup dengan menyerang kelemahannya seperti otak, jantung dan sebagainya. Tingkat tinggi dari kemampuan ini adalah bisa mengendalikan atau menggerakkan mayat. Dan kemampuan ini sangat sulit dipelajari
- ILLUSIONARYKINESIS : Kemampuan untuk memanipulasi fikiran dan indra Seperti menipu penglihatan seseorang
- ASTRAKINESIS: Kemampuan untuk psikis menghasilkan dan memanipulasi energi psikis dan astral.
- CHROMOKINESIS: Kemampuan merubah/memanipulasi warna untuk berubah ke warna yang lain
- HORMONKINESIS / PHEROKINESIS: Mengendalikan/membuat hormones and pheromones.
- ONEIROKINESIS: Memanipulasi mimpi sendiri dan orang lain
- OSTEOKINESIS: Memanipulasi tulang
- HYPNOKINESIS: Kemampuan untuk menghipnotis
- PSAMMOKINESIS/AMMOKINESIS/ARENAKINESIS: Kemampuan pengendalian dan memanipulasi pasir
- XENOGLOSSY: Kemampuan untuk belajar bahasa asing dengan otomatis
- ZOAKINESIS: Kemampuan untuk berubah dan berkomunikasi dengan hewan
Efek samping dari Kemampuan Telekinesis/psikokinesis
Otak manusia itu misteri terbesar yang belom bisa dipecahkan oleh manusia sendiri. Menurut penelitian, manusia pada umumnya baru bisa mengaktifkan 10-15% dari kemampuan otaknya, dan orang-orang yang mempunyai kemampuan diatas rata2 manusia normalnya (baik kemampuan fisik, psikis dan otak seperti kecerdasan diatas rata2 manusia pada umumnya) hbaru dapat memanfaatkan kemampuan otaknya sebesar 20%-30%. dan itupun sudah memakan energi yang sangat besar. Makanya kenapa oraang yang bekerja dengan menggunakan otak daripada fisik, cenderung lebih cepat lelah. Dan orang yang stress lebih cepat kurus daripada yang berolahraga. hal ini dikarenakan otak kita memerlukan energi yang sangat besar jika dipaksa bekerja.
Dari hasil penelitian terhadap beberapa orang yang mempunyai kemampuan telekinesis, diketahui bahwa saat melalukan telekinesis ini, terjadi peningkatan tekanan darah dan detak jantung yang signifikan, setelah melalukan telekinesis bobot tubuh juga berkurang antara 1-8 kilogram. Hal ini karena seluruh energi dipusatkan ke otak sehingga pada kenyataannya telekinesis sangat menyita energi dalam tubuh. Penelitian ini mengungkap bahwa jikalau manusia mampu melakukan telekinesis sebenarnya otak manusia belum bisa berevolusi secara sempurna untuk mencapai tahapan tersebut, oleh karena itulah organ seperti tangan dan kaki berkembang secara sempurna agar kita dapat menggerakan dan memegang benda-benda di sekitar kita.
Beberapa orang berpendapat bahwa telekinesis adalah kemampuan alami, oleh karena itu sangat mungkin untuk dipelajari dengan latihan konsentrasi pikiran. Seandainya pun kita bisa menguasai telekinesis, akan dibutuhkan waktu yang lama untuk dapat menggunakannya dan akan mengkonsumsi banyak energi dalam tubuh, dengan kata lain kurang praktis untuk diaplikasikan. Belajar keahlian seperti pengoperasian software komputer, saat ini dinilai lebih logis dan bermanfaat untuk bertahan hidup daripada memecahkan gelas dan membengkokan sendok dengan kekuatan pikiran.
Selain itu, kelemahan dari setiap kelebihan pasti ada kelemahannya. Begitupula dengan kemampuan telekinesis ini. Dari sejumlah manusia yang mempunyai kemampuan telekinesis ini, mereka sering terserang sakit kepala, keletihan yang luar biasa setelah memakai kemampuannya, bahkan denyut jantung dan tekanan darahnya pun menjadi tidak stabil. Dalam waktu lama, jika mereka masih memakai kemampuan ini terus menerus, akan berpotensi memicu kanker otak atau kelumpuhan syaraf sehingga mengakibatkan sulitnya mengkoordinasi tubuh dengan baik..
Seperti yang dialami Nina Kulagina, yang meninggal karena penggunaan energi psikis secara berlebihan yang akhirnya merusak sistem sarafnya sehingga sering kali membuatnya merasa pusing, pandangan mata mengabur dan nyeri di tulang punggung..
Menurut laporan yang dihasilkan oleh Dr Zverev, detak jantung tidak teratur, gula darah tinggi, dan sistem endokrin nya terganggu. Selama jangka panjang, dia menderita sakit di lengan dan kaki, tidak bisa mengkoordinasikan dengan baik, dan pusing berpengalaman. Laporan itu mengatakan bahwa gejala ini adalah hasil dari kerja keras paranormal, dan terbatas kemampuannya untuk menunjukkan psikokinesis dalam kondisi yang terkendali.
Orang-orang Yang mempunyai kemampuan Telekinesis/Psikokinesis
1. Nina Kulagina
Nina Kulagina, yang lahir pada tahun 1926 menyatakan pertama kali ia
menyadari kemampuannya (yang ia percaya ia mewarisi dari ibunya), ketika
dia menyadari bahwa barang spontan berpindah-pindah ketika ia sedang
marah.
Di bawah pengamatan ilmiah yang sangat dekat, Kulagina akan menaruh tangannya beberapa inci di atas benda-benda, dan dalam beberapa saat mereka akan bergerak-gerak di atas meja. Korek api kayu, kotak-kotak kecil, rokok dan kaca semua akan bereaksi terhadap konsentrasinya yang tinggi. Kadang-kadang, benda-benda akan terus bergerak bahkan ketika ia menarik tangannya menjauh dari mereka.
Salah satu percobaan paling terkenal Kulagina terjadi di laboratorium Leningrad pada tanggal 10 Maret 1970. Setelah awalnya mempelajari kemampuan untuk memindahkan benda mati, para ilmuwan yang penasaran untuk melihat apakah kemampuan Nina menjangkau ke sel, jaringan, dan organ. Sergeyev adalah salah satu dari banyak ilmuwan hadir ketika Nina mencoba untuk menggunakan energinya untuk menghentikan detak jantung katak. Dia mengatakan bahwa dia memfokuskan perhatian pada jantung katak dan rupanya membuat jantung tsb berdetak lebih cepat, lalu lambat, lalu menghentikannya.
Pada tahun 1974 lagi-lagi Kugalina menarik perhatian seorang ilmuwan Jürgen Keil, dari University of Tasmania melakukan kunjungan mendadak ke rumah Kulagina. Menurut Keil dia ramah dan mengundang ilmuwan tanpa persiapan dan juga meminta mereka untuk tinggal untuk makan malam. Kulagina memperlihatkan kemampuannya tanpa persiapan apapun sebelumnya dan peristiwa itu difilmkan selama makan malam.
Kulagina mengatakan bahwa untuk mewujudkan efek psikokinesis, ia membutuhkan waktu untuk bermeditasi untuk menjernihkan pikirannya dari semua pikiran. Ketika ia telah memperoleh fokus yang dibutuhkan, dia melaporkan merasa nyeri di tulang belakang dan kabur penglihatannya disaat menjelang dan sesudah ia mengeluarkan kemampuannya. Kabarnya, badai bisa mengganggu kemampuannya untuk melakukan tindakan psikokinetik.
2. Willy Brough
Willy Brough (12) dari Turlock, Kalifornia, misalnya, diduga mampu menyalakan api (pyrokinesis) hanya dengan memandangnya. Akibatnya, ia harus menerima saja ketika diusir keluarganya karena dianggap kerasukan roh jahat.Untunglah, seorang petani yang tinggal dekat rumahnya mau memungut bocah itu dan kembali menyekolahkannya. Namun sayang, di sekolah baru ini ia hanya bertahan 1 hari. Karena hanya dalam sehari itu, lima ruang kelas dilalap api yang bersumber dari sorot matanya.
3. Benedetto Supino
Benedetto Supino dari Formia, dekat Roma, yang selanjutnya mejadi perhatian masyarakatnya. Bermula pada tahun 1982, ketika buku komik yang dibacanya di ruang tunggu dokter gigi tiba-tiba menyala. Sejak itu, ia dan keluarganya dikejutkan oleh beberapa kebakaran. Meja kursi dan bermacam-macam barang lainnya terbakar setiap kali Benedetto melewatinya, termasuk juga seprai tempat tidurnya, atau barang-barang yang dipegangnya, terutama buku. Demikian pula dengan barang yang dipandangnya dengan serius, seperti yang pernah terjadi pada benda plastik yang dipegang pamannya. Kemampuan itu membuat Benedetto merasa sangat malu, bahkan tertekan. Sementara para ilmuwan tidak mampu banyak membantunya.
Profesor Mario Scuncio dari Pusat Kesehatan Sosial Tivoli misalnya, justru memberikan diagnosis yang agak janggal dengan menilai kondisi kejiwaan anak laki-laki yang pendiam dan kutu buku itu sangat normal. Dr. Giovanni Ballesio, dekan jurusan pengobatan kesehatan dari Rome University, yang pernah menyelidiki kemungkinan ketidaknormalan pada orang yang memiliki kemampuan membangkitkan listrik tinggi pun tidak mampu menemukan penjelasan apa-apa di balik semua kebakaran itu. Benedetto hanya menyandarkan harapannya pada parapsikolog Demetrio Croce yang mencoba mengajarkan ia bagaimana mengontrol kemampuannya itu.
4. Jennie Bramwell
Nasib mengenaskan lain dialami Jennie Bramwell yang yatim piatu. Hanya dalam beberapa minggu setelah diadopsi, di rumah Dawson, keluarga angkatnya di Thorah Island, Ontario. Telah terjadi berpuluh kali kebakaran kecil. Api yang menjilat langit-langit, dinding, perabotan, handuk, bahkan kucing kesayangan keluarga, terjadi spontan saat Jennie ada di dekatnya. Jennie pun dikembalikan ke rumah yatim piatu. Kemampuan seperti juga dikembangkan teratur oleh para biksu Tibet bahkan hal ini diujikan dalam proses inisiasi mereka, dengan membungkus diri dalam lembaran kain dan kertas basah, dan menghabiskan malam di pegunungan yang dingin, duduk di salju. Di pagi hari, jika mereka lulus ujian, kertas dan kain akan mengering dan beberapa salju yang menyentuh tulang kaki di sekitar biarawan akan meleleh.
5. Ben Underwood
Seorang remaja bernama Ben Underwood mempunyai kemampuan Sonikinesis. Ben berasal Amerika yang kehilangan penglihatannya akibat kanker mata ketika berumur 3 tahun. Dengan keterbatasannya ini, mendorong Ben melatih panca inderanya yang lain sebagai ganti mata untuk melihat. Uniknya, Ben tidak mengasah kemampuannya untuk 'melihat' dengan indera pendengaran sebagaimana lazimnya orang-orang buta. Akan tetapi melalui gelombang suara ultrasonik/sonar
Ia mampu mendeteksi lingkungan sekitarnya melalui suara KLIK yang ia pantulkan kesekitarnya dengan decakan lidahnya. Hal ini membantunya untuk 'melihat' lingkungan sekitar layaknya orang normal. Ternyata suara "klik' yang dikeluarkan Ben, berfungsi seperti gelombang ultrasonic yang dimiliki oleh kelelawar dan ikan lumba-lumba. Dimana gelombang ultrasonic yang mereka pancarkan akan kembali memantul kepada mereka. Dan dari gelombang ultrasonic yang sudah memantul inilah, mereka mendapatkan 'gambaran' apa yang ada dihadapan mereka.
Berkat kemampuan pengendalian ultrasonicnya. Ben juga handal dalam rollerblading, skateboarding, basket, karate, bahkan bermain video game. Akan tetapi, setelah berjuang melawan kanker, akhirnya remaja ini meninggal pada tanggal 19 Januari 2009
6. Vicky Gilmour,
19 Tahun, sedang berada di toilet wanita sebuah diskotik di Darlington, Country Durham. Inggris, ketika ia mendadak terbakar. Teman-temannya segera berusaha memadamkan apinya, namun kebakaran itu nyaris menewaskannya dan ia membutuhkan banyak sekali cangkokan kulit di wajahnya dan tubuhnya. Dengan keyakinan bahwa sebatang rokok menyalakan gaun katun tipis yang dikenakannya, seorang organisasi perlindungan konsumen mencoba menyalakan sepotong gaun Vicky dan gaun serupa lain dengan rokok, namun hanya menghasilakan asap.
7. Michael Crichton
Crichton seorang penulis berkebangsaan Amerika yang menulis novel laris Jurrasic Park mengklaim kalau ia pernah berhasil membengkokkan sendok dengan pikirannya ketika ia sedang mengunjungi sebuah “Pesta membengkokkan sendok”. Ia mendeskripsikan pengalamannya ini dalam bukunya yang berjudul Travels yang terbit tahun 1988:
“Saya melihat ke bawah dan berkonsentrasi. sendok itu mulai membengkok. Saya bahkan tidak menyadarinya sebelumnya. Logam itu menjadi lembut seperti sebuah plastik yang lunak.Sendok itu tidak memanas sama sekali, hanya sedikit menghangat. Lalu, saya bisa membengkokkan mulut sendok itu hanya dengan menggunakan ujung jari saya. Ini tidak membutuhkan tenaga sama sekali. Saya menyingkirkan sendok itu, lalu mencobanya lagi dengan sebuah garpu. Setelah menggosok beberapa lama, garpu itu membengkok seperti pretzel. Sangat mudah. Saya melihat ke sekeliling ruangan dan melihat anak-anak kecil berusia delapan atau sembilan tahun membengkokkan logam-logam besar. Ini bukan rekayasa karena mereka tidak bermaksud untuk menipu siapa-siapa.”
Namun, Crichton mengakui kalau ia juga tidak mengetahui mengapa sendok itu bisa membengkok. Akan tetapi sayangnya kekuatan psikokinesisnya tersebut terjadi secara spontan. Saat dia mencoba membengkokannya sekali lagi, dia tidak bisa mengulangnya lagi.
8. Deke
Pria yang berumur 71 tahun ini memiliki kemampuan alami menarik benda-benda magnet. Dia dapat membuat benda-benda metal berat menempel pada kulitnya, bahkan dapat menarik sebuah mobil. Kemampuan magnetnya menurun secara genetik pada tiga cucu Lin. Pensiunan pekerja jalan tol di Cina ini, memiliki kemampuan menjadikan tubuhnya konduktor listrik bertgeangan 220 Volt. Deke mampu bertahan terhadap listrik yang mengaliri tubuhnya tanpa mengelami efek samping dan dapat mengontrol aliran listriknya. Deke pernah menggantungkan 6 buah lampu yang menyala seketika, bahkan ia dapat mengatur keterangan lampu sesuai keinginannya
9. John Chang
Ia adalah orang Indonesia keturunan Cina. Usia Chang sudah memasuki 83 tahun untuk tahun 2012 ini. Chan adalah seorang telekinesis (mampu menggerakkan benda dari jauh), pyrokinesis (mampu menciptakan api), telepatis, dan kemampuan lainnya. Kemampuan Chang ini tidak didapat secara otomatis, tetapi melalui latihan yang diasah dalam waktu yang cukup lama, yaitu 18 tahun.
Selain itu, John Chang juga disebut menguasai teknik akupunktur dan thai chi. Dia juga menguasai aliran yang disebut nei kung, yang menyelaraskan aliran yin dan yang dan untuk meningkatkan aliran chi nya (tenaga dalam) dengan teknik pernapasan. John Chang sangat terkenal di luar negeri khususnya negara-negara barat seperti Inggris dan Amerika. Hal ini dikarenakan buku karangan dari Danaos, seorang Yunani, dimana buku setebal 208 halaman itu berjudul The Magus of Java: Teachings of an Authentic Taoist Immortal. Danaos sendiri adalah murid dari Chang.
Buku tersebut, mendapat sorotan luar biasa di negara barat bahkan banyak di forum-forum internet membahas tentang Chang. Bahkan tahun 1988, Chan pernah diundang untuk tampil disalah satu televisi Amerika. Saat itu John tampil pada sebuah acara dokumenter bertajuk Ring of Fire. Dokumenter ini dibuat oleh Lourne dan Lawrence Blair. Dan, film ini sangat fenomenal. Sebab, kemampuan John Chang terekam dengan jelas. Misalnya, bagaimana John menunjukkan penguasaannya menguasai fenomena chi atau bio energi. Bahkan, film itu juga menunjukkan bagaimana John mampu menyembuhkan penyakit mata sang pembuat film dengan teknik akupuntur. Atau, bagaimana John bisa membakar koran dengan tangannya.
Sejak itu, ribuan orang berusaha mencari identitas John. Konon, hanya ada lima orang yang berhasil. Dan, salah satu di antaranya adalah Kosta Davaos, sang penulis buku. Kosta bahkan sempat magang selama beberapa tahun kepada John Chang. Sayangnya, walaupun ada buku dan film yang merekam kemampuan John, ada satu hal yang tak pernah diterangkan. Yaitu, identitas sang guru.
Hal itu membuat salah satu warga Amerika bernama Edward Richard tertarik menemukan Chang sekaligus untuk mengobati penyakitnya yang sudah menahun akibat hernia dan sakit dipunggung bawahnya walau ia tidak tahu alamat Chang. Saat Richard sampai di Jakarta. Dia mengaduk-aduk kawasan pecinan. Ketika itu, dia bertemu dengan salah satu murid John Chang. Tetapi, murid tersebut ternyata tak mau menunjukkan alamat gurunya. karena dia sudah bersumpah tak mau membuka identitas sang guru.
Meski demikian, murid itu sempat menyebut satu kota: Surabaya. Richard pun mencari Chang di Surabaya dengan bersusah payah. Akan tetapi, sayangnya usahanya tersebut tidak membuahkan hasil. Dan akhirnya Richard pulang kembali ke Amerika. Akan tetapi ia bertekad akan kembali ke Indonesai untuk menemukan Chang. Keinginan Richard tersebut akhirnya terwujud lima tahun kemudian, yaitu di tahun 2005. Walau sayangnya, hanya penyakit tulang punggung Richard yang bisa disembuhkan oleh Chang dengan teknik Akupuntur, sedangkan hernia Richard sudah terlalu parah sehingga tidak bisa disembuhkan dengan akupuntur.
Walaupun begitu, Richard sudah merasa puas karena akhirnya berhasil menemukan orang yang sudah lama dicarinya.
Kisah seorang warga Amerika yang rela datang ke Surubaya hanya untuk berguru pada Chan, sempat diabadikan di koran Jawa pos pada tanggal 29 Januari 1995 dan 2 Februari 1995
Selain Chang, tokoh dari Indonesia yang cukup terkenal yaitu Deddy Corbuzier sang mentalist yang mengatakan bahwa ia juga mempunyai kemampuan telekinesis atau psikokinesis yang telah diasahnya melalui latihan bertahun-tahun.
Berikut ini video dokumenter YouTube, memperlihatkan Chang dapat membakar kertas yang keluar dari tangannya. Banyak orang-orang lokal bahkan asing yang menjadi muridnya. Dan sayangnya, keberadaaanya sekarang kurang diketahui apakah masih hidup atau sudah meninggalnya.
Di bawah pengamatan ilmiah yang sangat dekat, Kulagina akan menaruh tangannya beberapa inci di atas benda-benda, dan dalam beberapa saat mereka akan bergerak-gerak di atas meja. Korek api kayu, kotak-kotak kecil, rokok dan kaca semua akan bereaksi terhadap konsentrasinya yang tinggi. Kadang-kadang, benda-benda akan terus bergerak bahkan ketika ia menarik tangannya menjauh dari mereka.
Salah satu percobaan paling terkenal Kulagina terjadi di laboratorium Leningrad pada tanggal 10 Maret 1970. Setelah awalnya mempelajari kemampuan untuk memindahkan benda mati, para ilmuwan yang penasaran untuk melihat apakah kemampuan Nina menjangkau ke sel, jaringan, dan organ. Sergeyev adalah salah satu dari banyak ilmuwan hadir ketika Nina mencoba untuk menggunakan energinya untuk menghentikan detak jantung katak. Dia mengatakan bahwa dia memfokuskan perhatian pada jantung katak dan rupanya membuat jantung tsb berdetak lebih cepat, lalu lambat, lalu menghentikannya.
Pada tahun 1974 lagi-lagi Kugalina menarik perhatian seorang ilmuwan Jürgen Keil, dari University of Tasmania melakukan kunjungan mendadak ke rumah Kulagina. Menurut Keil dia ramah dan mengundang ilmuwan tanpa persiapan dan juga meminta mereka untuk tinggal untuk makan malam. Kulagina memperlihatkan kemampuannya tanpa persiapan apapun sebelumnya dan peristiwa itu difilmkan selama makan malam.
Kulagina mengatakan bahwa untuk mewujudkan efek psikokinesis, ia membutuhkan waktu untuk bermeditasi untuk menjernihkan pikirannya dari semua pikiran. Ketika ia telah memperoleh fokus yang dibutuhkan, dia melaporkan merasa nyeri di tulang belakang dan kabur penglihatannya disaat menjelang dan sesudah ia mengeluarkan kemampuannya. Kabarnya, badai bisa mengganggu kemampuannya untuk melakukan tindakan psikokinetik.
2. Willy Brough
Willy Brough (12) dari Turlock, Kalifornia, misalnya, diduga mampu menyalakan api (pyrokinesis) hanya dengan memandangnya. Akibatnya, ia harus menerima saja ketika diusir keluarganya karena dianggap kerasukan roh jahat.Untunglah, seorang petani yang tinggal dekat rumahnya mau memungut bocah itu dan kembali menyekolahkannya. Namun sayang, di sekolah baru ini ia hanya bertahan 1 hari. Karena hanya dalam sehari itu, lima ruang kelas dilalap api yang bersumber dari sorot matanya.
3. Benedetto Supino
Benedetto Supino dari Formia, dekat Roma, yang selanjutnya mejadi perhatian masyarakatnya. Bermula pada tahun 1982, ketika buku komik yang dibacanya di ruang tunggu dokter gigi tiba-tiba menyala. Sejak itu, ia dan keluarganya dikejutkan oleh beberapa kebakaran. Meja kursi dan bermacam-macam barang lainnya terbakar setiap kali Benedetto melewatinya, termasuk juga seprai tempat tidurnya, atau barang-barang yang dipegangnya, terutama buku. Demikian pula dengan barang yang dipandangnya dengan serius, seperti yang pernah terjadi pada benda plastik yang dipegang pamannya. Kemampuan itu membuat Benedetto merasa sangat malu, bahkan tertekan. Sementara para ilmuwan tidak mampu banyak membantunya.
Profesor Mario Scuncio dari Pusat Kesehatan Sosial Tivoli misalnya, justru memberikan diagnosis yang agak janggal dengan menilai kondisi kejiwaan anak laki-laki yang pendiam dan kutu buku itu sangat normal. Dr. Giovanni Ballesio, dekan jurusan pengobatan kesehatan dari Rome University, yang pernah menyelidiki kemungkinan ketidaknormalan pada orang yang memiliki kemampuan membangkitkan listrik tinggi pun tidak mampu menemukan penjelasan apa-apa di balik semua kebakaran itu. Benedetto hanya menyandarkan harapannya pada parapsikolog Demetrio Croce yang mencoba mengajarkan ia bagaimana mengontrol kemampuannya itu.
4. Jennie Bramwell
Nasib mengenaskan lain dialami Jennie Bramwell yang yatim piatu. Hanya dalam beberapa minggu setelah diadopsi, di rumah Dawson, keluarga angkatnya di Thorah Island, Ontario. Telah terjadi berpuluh kali kebakaran kecil. Api yang menjilat langit-langit, dinding, perabotan, handuk, bahkan kucing kesayangan keluarga, terjadi spontan saat Jennie ada di dekatnya. Jennie pun dikembalikan ke rumah yatim piatu. Kemampuan seperti juga dikembangkan teratur oleh para biksu Tibet bahkan hal ini diujikan dalam proses inisiasi mereka, dengan membungkus diri dalam lembaran kain dan kertas basah, dan menghabiskan malam di pegunungan yang dingin, duduk di salju. Di pagi hari, jika mereka lulus ujian, kertas dan kain akan mengering dan beberapa salju yang menyentuh tulang kaki di sekitar biarawan akan meleleh.
5. Ben Underwood
Seorang remaja bernama Ben Underwood mempunyai kemampuan Sonikinesis. Ben berasal Amerika yang kehilangan penglihatannya akibat kanker mata ketika berumur 3 tahun. Dengan keterbatasannya ini, mendorong Ben melatih panca inderanya yang lain sebagai ganti mata untuk melihat. Uniknya, Ben tidak mengasah kemampuannya untuk 'melihat' dengan indera pendengaran sebagaimana lazimnya orang-orang buta. Akan tetapi melalui gelombang suara ultrasonik/sonar
Ia mampu mendeteksi lingkungan sekitarnya melalui suara KLIK yang ia pantulkan kesekitarnya dengan decakan lidahnya. Hal ini membantunya untuk 'melihat' lingkungan sekitar layaknya orang normal. Ternyata suara "klik' yang dikeluarkan Ben, berfungsi seperti gelombang ultrasonic yang dimiliki oleh kelelawar dan ikan lumba-lumba. Dimana gelombang ultrasonic yang mereka pancarkan akan kembali memantul kepada mereka. Dan dari gelombang ultrasonic yang sudah memantul inilah, mereka mendapatkan 'gambaran' apa yang ada dihadapan mereka.
Berkat kemampuan pengendalian ultrasonicnya. Ben juga handal dalam rollerblading, skateboarding, basket, karate, bahkan bermain video game. Akan tetapi, setelah berjuang melawan kanker, akhirnya remaja ini meninggal pada tanggal 19 Januari 2009
6. Vicky Gilmour,
19 Tahun, sedang berada di toilet wanita sebuah diskotik di Darlington, Country Durham. Inggris, ketika ia mendadak terbakar. Teman-temannya segera berusaha memadamkan apinya, namun kebakaran itu nyaris menewaskannya dan ia membutuhkan banyak sekali cangkokan kulit di wajahnya dan tubuhnya. Dengan keyakinan bahwa sebatang rokok menyalakan gaun katun tipis yang dikenakannya, seorang organisasi perlindungan konsumen mencoba menyalakan sepotong gaun Vicky dan gaun serupa lain dengan rokok, namun hanya menghasilakan asap.
7. Michael Crichton
Crichton seorang penulis berkebangsaan Amerika yang menulis novel laris Jurrasic Park mengklaim kalau ia pernah berhasil membengkokkan sendok dengan pikirannya ketika ia sedang mengunjungi sebuah “Pesta membengkokkan sendok”. Ia mendeskripsikan pengalamannya ini dalam bukunya yang berjudul Travels yang terbit tahun 1988:
“Saya melihat ke bawah dan berkonsentrasi. sendok itu mulai membengkok. Saya bahkan tidak menyadarinya sebelumnya. Logam itu menjadi lembut seperti sebuah plastik yang lunak.Sendok itu tidak memanas sama sekali, hanya sedikit menghangat. Lalu, saya bisa membengkokkan mulut sendok itu hanya dengan menggunakan ujung jari saya. Ini tidak membutuhkan tenaga sama sekali. Saya menyingkirkan sendok itu, lalu mencobanya lagi dengan sebuah garpu. Setelah menggosok beberapa lama, garpu itu membengkok seperti pretzel. Sangat mudah. Saya melihat ke sekeliling ruangan dan melihat anak-anak kecil berusia delapan atau sembilan tahun membengkokkan logam-logam besar. Ini bukan rekayasa karena mereka tidak bermaksud untuk menipu siapa-siapa.”
Namun, Crichton mengakui kalau ia juga tidak mengetahui mengapa sendok itu bisa membengkok. Akan tetapi sayangnya kekuatan psikokinesisnya tersebut terjadi secara spontan. Saat dia mencoba membengkokannya sekali lagi, dia tidak bisa mengulangnya lagi.
8. Deke
Pria yang berumur 71 tahun ini memiliki kemampuan alami menarik benda-benda magnet. Dia dapat membuat benda-benda metal berat menempel pada kulitnya, bahkan dapat menarik sebuah mobil. Kemampuan magnetnya menurun secara genetik pada tiga cucu Lin. Pensiunan pekerja jalan tol di Cina ini, memiliki kemampuan menjadikan tubuhnya konduktor listrik bertgeangan 220 Volt. Deke mampu bertahan terhadap listrik yang mengaliri tubuhnya tanpa mengelami efek samping dan dapat mengontrol aliran listriknya. Deke pernah menggantungkan 6 buah lampu yang menyala seketika, bahkan ia dapat mengatur keterangan lampu sesuai keinginannya
9. John Chang
Ia adalah orang Indonesia keturunan Cina. Usia Chang sudah memasuki 83 tahun untuk tahun 2012 ini. Chan adalah seorang telekinesis (mampu menggerakkan benda dari jauh), pyrokinesis (mampu menciptakan api), telepatis, dan kemampuan lainnya. Kemampuan Chang ini tidak didapat secara otomatis, tetapi melalui latihan yang diasah dalam waktu yang cukup lama, yaitu 18 tahun.
Selain itu, John Chang juga disebut menguasai teknik akupunktur dan thai chi. Dia juga menguasai aliran yang disebut nei kung, yang menyelaraskan aliran yin dan yang dan untuk meningkatkan aliran chi nya (tenaga dalam) dengan teknik pernapasan. John Chang sangat terkenal di luar negeri khususnya negara-negara barat seperti Inggris dan Amerika. Hal ini dikarenakan buku karangan dari Danaos, seorang Yunani, dimana buku setebal 208 halaman itu berjudul The Magus of Java: Teachings of an Authentic Taoist Immortal. Danaos sendiri adalah murid dari Chang.
Buku tersebut, mendapat sorotan luar biasa di negara barat bahkan banyak di forum-forum internet membahas tentang Chang. Bahkan tahun 1988, Chan pernah diundang untuk tampil disalah satu televisi Amerika. Saat itu John tampil pada sebuah acara dokumenter bertajuk Ring of Fire. Dokumenter ini dibuat oleh Lourne dan Lawrence Blair. Dan, film ini sangat fenomenal. Sebab, kemampuan John Chang terekam dengan jelas. Misalnya, bagaimana John menunjukkan penguasaannya menguasai fenomena chi atau bio energi. Bahkan, film itu juga menunjukkan bagaimana John mampu menyembuhkan penyakit mata sang pembuat film dengan teknik akupuntur. Atau, bagaimana John bisa membakar koran dengan tangannya.
Sejak itu, ribuan orang berusaha mencari identitas John. Konon, hanya ada lima orang yang berhasil. Dan, salah satu di antaranya adalah Kosta Davaos, sang penulis buku. Kosta bahkan sempat magang selama beberapa tahun kepada John Chang. Sayangnya, walaupun ada buku dan film yang merekam kemampuan John, ada satu hal yang tak pernah diterangkan. Yaitu, identitas sang guru.
Hal itu membuat salah satu warga Amerika bernama Edward Richard tertarik menemukan Chang sekaligus untuk mengobati penyakitnya yang sudah menahun akibat hernia dan sakit dipunggung bawahnya walau ia tidak tahu alamat Chang. Saat Richard sampai di Jakarta. Dia mengaduk-aduk kawasan pecinan. Ketika itu, dia bertemu dengan salah satu murid John Chang. Tetapi, murid tersebut ternyata tak mau menunjukkan alamat gurunya. karena dia sudah bersumpah tak mau membuka identitas sang guru.
Meski demikian, murid itu sempat menyebut satu kota: Surabaya. Richard pun mencari Chang di Surabaya dengan bersusah payah. Akan tetapi, sayangnya usahanya tersebut tidak membuahkan hasil. Dan akhirnya Richard pulang kembali ke Amerika. Akan tetapi ia bertekad akan kembali ke Indonesai untuk menemukan Chang. Keinginan Richard tersebut akhirnya terwujud lima tahun kemudian, yaitu di tahun 2005. Walau sayangnya, hanya penyakit tulang punggung Richard yang bisa disembuhkan oleh Chang dengan teknik Akupuntur, sedangkan hernia Richard sudah terlalu parah sehingga tidak bisa disembuhkan dengan akupuntur.
Walaupun begitu, Richard sudah merasa puas karena akhirnya berhasil menemukan orang yang sudah lama dicarinya.
Kisah seorang warga Amerika yang rela datang ke Surubaya hanya untuk berguru pada Chan, sempat diabadikan di koran Jawa pos pada tanggal 29 Januari 1995 dan 2 Februari 1995
Selain Chang, tokoh dari Indonesia yang cukup terkenal yaitu Deddy Corbuzier sang mentalist yang mengatakan bahwa ia juga mempunyai kemampuan telekinesis atau psikokinesis yang telah diasahnya melalui latihan bertahun-tahun.
Berikut ini video dokumenter YouTube, memperlihatkan Chang dapat membakar kertas yang keluar dari tangannya. Banyak orang-orang lokal bahkan asing yang menjadi muridnya. Dan sayangnya, keberadaaanya sekarang kurang diketahui apakah masih hidup atau sudah meninggalnya.
(www.anehdidunia.com)
0 komentar:
Posting Komentar