Grand Prix Sepeda Motor (MotoGP) mengacu pada kelas puncak dari balap motor,
saat ini terbagi dalam tiga kelas mesin yang berbeda: Moto3, Moto2 dan
MotoGP. Motor-motor yang digunakan di MotoGP adalah motor yang dibuat
khusus untuk balapan dan tidak dijual untuk umum. Hal ini berlawanan
dengan beberapa balapan kategori produksi, seperti World Superbike yang melombakan versi modifikasi dari motor-motor yang tersedia untuk umum.
Sejarah
Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama kali diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Motocyclisme
(FIM), pada tahun 1949. Pada saat itu secara tradisional telah
diselenggarakan beberapa balapan di tiap event untuk berbagai kelas
motor, berdasarkan kapasitas mesin, dan kelas untuk sidecars (motor
bersespan). Kelas-kelas yang ada saat itu adalah 50 cc, 125 cc, 250 cc,
350 cc, dan 500 cc untuk motor single seater, serta 350 cc dan 500 cc
untuk motor sidecars. Memasuki tahun 1950-an dan sepanjang 1960-an,
motor bermesin 4 tak mendominasi seluruh kelas. Pada akhir 1960-an,
motor bermesin 2 tak mulai menguasai kelas-kelas kecil.
Periode mid 1970 - 2001
Pada
tahun 1970-an motor bermesin 2 tak benar-benar menyingkirkan
mesin-mesin 4 tak. Pada periode ini beberapa motor seperti Kawasaki
H1-R, MV Agusta 500 Three, memilih menggunakan mesin dua langkah tiga
silinder. Dengan motor tiga silinder nya, MV Agusta sukses memborong
juara dunia pembalap dalam rentang 1966 - 1973. Tahun-tahun sebelumnya,
MV Agusta juga sukses dengan motor empat silinder nya sejak 1956 - 1965
melalui pembalapnya John Surtees, Gary Hocking dan Mike Hailwood.
Pemilihan mesin tiga silinder biasanya dilatarbelakangi untuk
mendapatkan bobot yang ringan sehingga sehingga mampu mengeksekusi
tikungan lebih cepat dan memperoleh hasil kualifikasi yang lebih baik
Pada tahun 1979, Honda berusaha mengembalikan mesin 4 tak di kelas
puncak dengan menurunkan motor NR500, namun proyek ini gagal, dan bahkan
pada tahun 1983 Honda mampu meraih kemenangan dengan motor 500 cc 2 tak
miliknya. Pada tahun 1983, kelas 350 cc akhirnya dihapuskan. Kelas 50
cc kemudian digantikan oleh kelas 80 cc pada tahun 1984, tetapi kelas
yang sering didominasi oleh pembalap dari Spanyol dan Italia ini
akhirnya ditiadakan pada tahun 1990. Kelas sidecars juga ditiadakan dari
kejuaraan dunia pada tahun 1990-an, menyisakan kelas 125 cc, 250 cc,
dan kelas 500 cc.
Di era 1997-an saat kebanyakan motor Grand Prix 500 menggunakan mesin
empat silinder, KR3 Modenas tercatat sebagai satu-satunya tim sekaligus
pabrikan yang masih menggunakan mesin tiga silinder. Sayang sampai
dengan datangnya era 4-tak mesin tiga silinder KR3 tidak bisa berbuat
banyak, karena kalah power dengan mesin emapt silinder meskipun di sisi
lain memperoleh benefit dari segi bobot.
GP 500,
kelas yang menjadi puncak balap motor Grand Prix, telah berubah secara
dramatis pada tahun 2002. Dari pertengahan tahun 1970-an sampai 2001
kelas puncak dari balap GP ini dibatasi 4 silinder dan kapasitas mesin
500 cc, baik jenis mesin 4 tak ataupun 2 tak. Akibatnya, yang mampu
bertahan adalah mesin 2 tak, yang notabene menghasilkan tenaga dan
akselerasi yang lebih besar.
Tahun 2002
Merupakan
tahun transisi, periode terakhir mesin dua langkah diperlombakan dalam
kompetisi kelas premier. Sepanjang tahun 2002 sampai 2006 untuk pertama
kalinya pabrikan diizinkan untuk memperbesar kapasitas total mesin
khusus untuk mesin 4 tak menjadi maksimum 990 cc, dan berubah menjadi
800 cc di musim 2007. Pabrikan juga diberi kebebasan untuk memilih
jumlah silinder yang digunakan antara tiga sampai enam dengan batas
berat tertentu. Dengan dibolehkannya motor 4 tak ber-cc besar tersebut,
kelas GP 500 diubah namanya menjadi MotoGP. Seluruh tim pabrikan seperti
Yamaha, Honda, dan Suzuki masing-masing memilih untuk berkompetisi
menggunakan mesin empat langkah terbarunya. Praktis, hanya tim satelit
saja yang masih berkompetisi menggunakan mesin 500 cc dua langkah.
Seluruh seri di musim ini di dominasi oleh motor-motor empat tak.
- Valentino Rossi, 11 race (Honda RC 211V)
- Tohru Ukawa, 1 race (Honda RC 211V)
- Max Biaggi, 2 race (Yamaha YZR M1)
- Alex Barros, 2 race (Honda RC 211V)
Tahun 2003
Seluruh
tim di kelas premier motoGP tidak ada lagi yang menggunakan mesin dua
langkah. Tersisa kelas 125 cc dan 250 cc saja yang masih belum diatur
transisi nya menuju ke era empat langkah. Setelah tahun 2003 tidak ada
lagi mesin 2 tak yang turun di kelas MotoGP. Untuk kelas 125 cc dan 250
cc secara khusus masih menggunakan mesin 2 tak.
Periode 2007 s/d Sekarang
Perubahan
yang terjadi sebatas perihal kubikasi maksimal yang diperkenankan yang
diturunkan menjadi maksimum 800 cc di tahun 2007 dan berlangsung selama
lima musim. Di tahun 2012 hingga sekarang, batas kubikasi mesin ini
kembali dinaikkan menjadi 1,000 cc.
Balap untuk kelas MotoGP saat ini diselenggarakan sebanyak 17 seri di
15 negara yang berbeda (Spanyol menggelar 3 seri balapan). Balapan
biasa digelar setiap akhir pekan dengan beberapa tahap. Hari Jum'at
digelar latihan bebas dan latihan resmi pertama, kemudian hari Sabtu
dilaksanakan latihan resmi kedua dan QTT,
di mana para pembalap berusaha membuat catatan waktu terbaik untuk
menentukan posisi start mereka. Balapan sendiri digelar pada hari
Minggu, meskipun ada seri yang digelar hari Sabtu yaitu di Belanda dan Qatar.
Grid (baris posisi start) terdiri dari 3 pembalap perbaris dan biasanya
setiap seri balap diikuti oleh sekitar 20 pembalap. Balapan
dilaksanakan selama sekitar 45 menit dan pembalap berlomba sepanjang
jumlah putaran yang ditentukan, tanpa masuk pit untuk mengganti ban atau
mengisi bahan bakar. Balapan akan diulang jika terjadi kecelakaan fatal
di awal balapan. Susunan grid tidak berubah sesuai hasil kualifikasi.
Pembalap boleh masuk pit jika hanya untuk mengganti motor karena hujan
saat balapan.
Organisasi dalam MotoGP
Kesuksesan
Balap MotoGP tidak terlepas dari organisasi-organisasi yang terlibat di
dalamnya. Beberapa organisasi yang tergabung dalam komisi Grand Prix
antara lain FIM, Dorna, IRTA, dan MSMA.
FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme) merupakan badan tertinggi di dunia yang mengurusi hal-hal seputar sepeda motor. FIM yang berdiri pada tahun 1904
ini tidak hanya mengurusi balap motor, tetapi juga menjadi pengawas
motor-motor produksi yang dijual masal, terutama soal keamanan dan
kelayakan. Dalam kegiatan balap motor, FIM adalah badan yang mengurusi
dan bertanggung jawab mengenai regulasi dan teknis pelaksanaan balapan,
juga mengenai status, taraf, dan kriteria dari sebuah kejuaraan balap
motor.
Dorna
adalah organisasi penyelenggara balapan MotoGP, atau dengan kata lain
Dorna adalah promotor kejuaraan MotoGP. Dorna bertanggung jawab terhadap
kualitas event dan juga mengurusi sponsor event.
IRTA (International Road racing Team Association),
anggota organisasi ini terdiri dari tim-tim yang mengikuti balapan
MotoGP. Organisasi ini berfungsi untuk menyalurkan aspirasi tim dan para
pembalap yang tergabung di dalamnya. Dengan organisasi inilah pembalap
dapat memberikan masukan dan menentukan hak-hak dan kepentingannya,
antara lain nilai kontrak, keamanan dan kelayakan sirkuit.
MSMA (Motor Sport Manufacturer Association) merupakan organisasi dalam MotoGP yang terdiri dari pabrikan-pabrikan motor yang mengikuti kejuaraan MotoGP, seperti Honda, Yamaha, Ducati, Suzuki, Kawasaki,
dan pabrikan lainnya. Fungsi dari organisasi ini antara lain memutuskan
peraturan teknis mengenai regulasi motor bersama dengan organisasi lain
yang tergabung di komisi Grand Prix.
Karier Pembalap
Terdapat
penjenjangan karier bagi para pembalap yang turun di balap motor dunia,
apabila seorang pembalap cukup berprestasi ia akan direkrut oleh tim
yang ada dikelas berikutnya dari kelas 125 cc, kelas 250 cc, kemudian
kelas puncak MotoGP. Pembalap yang turun di kelas 125 cc sendiri berasal
dari pembalap yang berprestasi di kejuaraan regional atau nasional di
negaranya masing-masing, seperti All Japan road racing di Jepang,
ataupun kejuaraan Eropa.
Para pembalap yang turun di kelas puncak MotoGp berasal dari beberapa kejuaraan. Selain berasal dari kelas 250 cc seperti Valentino Rossi, Marco Melandri, Daniel Pedrosa, ada pula pembalap yang berasal dari AMA Superbike seperti Nicky Hayden, dari British Superbike seperti Shane Byrne, juga dari World Superbike seperti Noriyuki Haga, Colin Edwards, Troy Bayliss, Neil Hodgson, Ruben Xaus dan Chris Vermeulen.
Banyaknya para pembalap yang berasal dari superbike ini tidak terlepas
dari berubahnya kelas puncak GP motor yang membolehkan penggunaan motor
bermesin 4 tak 990 cc pada tahun 2002, setelah sebelumnya hanya mesin 2
tak 500 cc yang boleh digunakan.
Spesifikasi
Setiap peraturan mengenai tiap-tiap kelas balapan dibentuk oleh FIM
sebagai organisasi yang berwenang melakukannya. FIM membentuk dan
mengeluarkan peraturan-peraturan baru yang dipandang sesuai dengan
perkembangan balapan. Pada permulaan era baru MotoGP pada tahun 2002,
motor bermesin 2 tak 500 cc dan 4 tak 990 cc dibolehkan untuk digunakan
dalam balapan. Kedahsyatan tenaga dari motor bermesin 4 tak yang
mengungguli motor bermesin 2 tak menyingkirkan seluruh mesin 2 tak dari
persaingan, dan musim-musim balap selanjutnya tidak ada lagi motor 2 tak
yang digunakan.
Pada tahun 2007, FIM
akan memberlakukan peraturan baru bahwa motor-motor MotoGP akan
dibatasi menjadi 4 tak 800 cc. Alasan yang dikemukakan dari pengurangan
kapasitas silinder mesin ini adalah untuk meningkatkan keamanan
pembalap, mengingat tenaga dan kecepatan puncak yang dihasilkan
mesin-mesin MotoGP telah meningkat secara drastis sejak 2002. Rekor
kecepatan MotoGP saat ini adalah 347,4 km/jam yang dicetak oleh Loris Capirossi dengan motor Ducati di sirkuit Catalunya, Barcelona pada tahun 2004. Sebagai perbandingan rekor kecepatan F1 saat ini adalah 369,9 km/jam yang dicetak oleh Antonio Pizonia dengan mobil BMW, di sirkuit Monza pada tahun 2004.
Keputusan pilihan untuk membatasi kapasitas mesin menjadi 800 cc
(daripada dengan metode pembatasan tenaga lain, seperti pengurangan
jumlah gir transmisi yang diizinkan) menurut para pengamat MotoGP sangat
menguntungkan Honda. Honda menggunakan mesin lima silinder, dan hanya
perlu mengurangi satu silinder untuk membenahi mesin mereka agar sesuai
regulasi yang baru, sementara pabrikan lainnya harus mendesain ulang
seluruh mesin mereka. Pembatasan menjadi 800 cc juga menimbulkan
kontroversi bahwa sepertinya saat ini motor yang digunakan dalam
kejuaraan Superbike 1000 cc menjadi yang tercepat dalam balapan motor
sirkuit di seluruh dunia.
Mesin yang digunakan dalam kelas 125 cc dibatasi sebanyak satu
silinder dan dengan berat minimal 80 kilogram, sementara untuk kelas 250
cc dibatasi sebanyak dua silinder dengan berat minimal 100 kilogram.
Motor-motor untuk kelas MotoGP dibolehkan menggunakan mesin dengan
jumlah silinder antara tiga sampai enam silinder, dan terdapat variasi
dalam pembatasan berat tergantung jumlah silinder yang digunakan. Ini
disebabkan sebuah mesin dengan silinder yang lebih banyak, tenaga yang
dihasilkan juga lebih besar, dan batasan berat meningkat. Pada tahun
2006 mesin-mesin yang digunakan di MotoGP adalah mesin empat dan lima
silinder. Honda menggunakan lima silinder, sementara Yamaha, Ducati,
Kawasaki, dan Suzuki menggunakan empat silinder.
Motor-motor yang digunakan dalam Grandprix motor dibuat tidak hanya
untuk balapan saja, tetapi juga sebagai ajang unjuk kekuatan dan
kemajuan teknologi antar pabrikan. Sebagai hasilnya seluruh mesin-mesin
MotoGP dibuat dengan menggunakan material yang sangat mahal dan ringan
seperti titanium, dan carbon-fiber-reinforced plastic.
Motor-motor tersebut juga menggunakan teknologi yang tidak tersedia
untuk konsumsi umum, misalnya adalah perangkat elektronik yang canggih
termasuk telemetri, engine management systems, kontrol traksi, rem
cakram karbon, dan teknologi mesin modern yang diadopsi dari teknologi
mesin mobil F1.
Jika motor-motor yang dipakai di kelas MotoGP hanya dilombakan di
tingkat kejuaraan dunia, motor-motor yang digunakan di kelas 125 cc dan
250 cc relatif lebih terjangkau. Harga sebuah motor 125 cc kurang lebih
sama dengan sebuah mobil. Motor-motor ini sering digunakan dalam
kejuaraan balap motor nasional di seluruh dunia.
Satu dari beberapa tantangan utama yang dihadapi para pembalap MotoGP
dan Insinyur motor MotoGP adalah bagaimana untuk menyalurkan tenaga
mesin yang luar biasa – lebih dari 240 dk (179 kW), melalui titik kontak
dua buah ban dan permukaan aspal sirkuit dengan lebar hanya sekitar
lengan manusia. Sebagai perbandingan mobil F1 menghasilkan lebih dari
950 dk (700 kW) tetapi dengan empat buah ban, sehingga memiliki titik
kontak permukaan dengan aspal sepuluh kali lebih lebar dari motor
MotoGP.
Spesifikasi mesin
- Konfigurasi: V4, V-twin, atau 4-silinder (Kelas MotoGP), 4-silinder (Kelas Moto2), 1-silinder (Kelas Moto3)
- Kapasitas: 1000 cc (Kelas MotoGP), 600 cc (kelas Moto 2), 250 cc (kelas Moto3)
- Katup: 16-katup (Untuk semua kelas)
- Kerja katup: DOHC, 4-katup per silinder (Untuk semua kelas)
- Bahan bakar: Tanpa timbal (tidak ada bahan bakar kontrol), 100 oktan
- Pasokan bahan bakar: Injeksi bahan bakar
- Aspirasi: Aspirasi normal
- Kekuatan: Kira - kira 250 atau 225 dk
- Pelumasan: Basah
- Maksimum/minimum putaran mesin: 17500 - 18000 Rotasi per menit atau 300 putaran per detik
- Pendingin: Pompa air tunggal
Perubahan Penting Regulasi
- Pada tahun 2002, kelas 500 cc digantikan menjadi MotoGP, kapasitas motor yaitu 990 cc.
- Pada tahun 2005, sebuah peraturan baru untuk MotoGP telah diberlakukan yaitu flag-to-flag. Sebelumnya, jika sebuah balapan dimulai dengan start dalam kondisi sirkuit kering dan hujan turun, pembalap terdepan dapat mengangkat tangan untuk menghentikan lomba, demikian juga dengan para ofisial mengibarkan bendera merah untuk menghentikan balapan, kemudian balapan dimulai lagi dengan menggunakan ban basah. Sekarang jika hujan turun saat balapan tidak ada lagi bendera merah, para pembalap langsung menuju pit untuk mengganti ban sesuai kebijakan tim.
- Pada tahun 2007, kelas MotoGP diturunkan kapasitas mesinnya, menjadi 800 cc.
- Pada tahun 2010, kelas MotoGP diberlakukan pembatasan mesin 6 mesin untuk 1 musim.
- Pada tahun 2010, kelas 250 cc digantikan oleh kelas Moto2 dengan basis mesin Honda CBR600RR dan sasis prototipe.
- Pada tahun 2012, kelas MotoGP dinaikkan kapasitas mesinnya, menjadi 1.000 cc.
- Pada tahun 2012, kelas MotoGP diberlakukan regulasi CRT (Claiming Rule Team) yang memperbolehkan Tim (Kecuali Team Pabrikan) memakai mesin motor massal 1.000 cc disasis prototipe.
- Pada tahun 2012, kelas 125 cc digantikan oleh kelas Moto3 dengan mesin 250 cc.
- Pada tahun 2014, Kelas CRT di MotoGP diganti menjadi Open Class dan diterapkan sistem kualifikasi Knockout[1]
- Pada tahun 2016 pergantian penggunaan ban dari Bridgestone ke Michelin
- Pada tahun 2016 semua tim MotoGP mulai dari Honda, Yamaha, Ducati dan yg lainnya akan menggunakan 1 ECU seragam buatan Magneti Marelli oleh Dorna. Selain itu, perangkat keselamatan juga di terapkan dengan menambah Sensor Tekanan ban dan Aturan baru[2] yakni penambahan Panel Stewards untuk membantu Race Direction.
- Mulai tahun 2017 penggunaan winglet dilarang, menyusul rilis yang dikeluarkan oleh komisi grandprix pada tanggal 25 Juni 2016 atas pertimbangan keamanan.
Referensi
"2013, MotoGP Terapkan Sistem "Knockout" untuk Kualifikasi". Kompas.com. 14 Oktober 2012(WIKI)
0 komentar:
Posting Komentar